Lueng Putu, (03/02) Pengurus OSMID periode 2025-2026 hari ini resmi dilantik oleh Direktur Dayah Jeumala Amal (DJA) bertempat di bawah Rumoh Aceh, Kampus Putri DJA.
Sebelum dilantik, pengurus OSMID sebelumnya memasuki Rumoh Aceh berdasarkan departemen yang sudah dibentuk, diikuti oleh pengurus OSMID yang baru. Pergantian posisi mulai dilakukan setelah sambutan oleh Ketua Umum periode sebelumnya.
Pada kata sambutan tersebut, Hilal Zirham Jaen mengutarakan permohonan maaf selama menjabat sebagai pengurus OSMID, juga ucapan teimakasih kepada guru-guru yang sudah sabar dan setia membimbing OSMID hingga sukses dalam menjalankan amanah.
Acara dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari pengurus OSMID lama kepada pengurus OSMID baru. Ketua Umum, Ketua Satu, Sekretaris Satu, dan Bendahara Satu dari putra menyerahkan jabatannya kepada masing-masing pemangku jabatan yang akan dilantik.
Selanjutnya dilanjutkan dengan serah terima jabatan Ketua Dua, Sekretaris dua, dan Bendahara Dua dari OSMID putri. Serah terima jabatan ini turut disaksikan oleh Direktur dan para Wakil Direktur DJA.
Simbolis pergantian pengurus OSMID dilakukan dengan pergantian posisi, pengurus OSMID yang baru mengisi barisan terdepan, sedangkan pengurus yang lama berpindah tempat ke barisan belakang.
Sebelum Direktur DJA melantik pengurus OSMID yang baru, terlebih dahulu menanyakan kesiapan untuk diberikan amanah. Setelahnya, Direktur DJA mulai membacakan naskah pelantikan, “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, OSMID periode 2025-2026 resmi dilantik.”
Pada kata sambutannya, Drs. Tgk. Hamdani AR selaku Direktur DJA mengucapkan ribuan terimakasih kepada pengurus OSMID periode 24-25 yang sudah bekerja keras untuk ketertiban Dayah. Selain itu, ia juga mengucapkan selamat atas pelantikan pengurus OSMID periode 25-26.
“Tujuan adanya OSMID itu agar memudahkan pekerjaan. Terbukti dengan adanya OSMID, semua pekerjaan yang kita rencanakan akan berjalan dengan lancar. Juga sebagai pembelajaran awal untuk menjadi pemimpin.” Pungkasnya.
Hal yang paling ditekankan oleh Direktur dalam kata sambutannya adalah sejarah terbentuknya OSMID. Menurutnya, Sejak pertama kali Dayah didirikan tahun 1987, seluruh ulama Aceh melakukan sidang di Seramoe Rumoh Aceh Dayah jeumala Amal. Waled Marzuki saat itu bertindak sebagai Pimpinan Sidang.
Diputuskanlah bahwa lembaga ini bernama Dayah, bukan Pesantren. Maka, organisasi murid pun ada unsur “Dayah” di dalamnya. Ditetapkan lah nama organisasi murid dengan sebutan “OSMID” kepanjangan dari Organisasi Murid Intra Dayah.
“Di DJA dikenal sebagai murid, bukan santri. Berawal dari pendirian Dayah sejak 1987 tidak dinamakan pesantren, tapi Dayah. Organisasi murid pun dinamakan OSMID.” Paparnya.
Ia melanjutkan, pentingnya berorganisasi dimana pun berada, meskipun sudah duduk di bangku perguruan tinggi, organisasi harus tetap menjadi bagian dari perjalanan menempuh pendidikan lanjutan.[]