Profil
Yayasan Teuku Laksamana Haji Ibrahim (YASLAK) yang didirikan pada tanggal 2 Januari 1986, mulai merintis dunia pendidikan melalui pendirian Pondok Pesantren Modern – Dayah Jeumala Amal pada tahun 1987 bertempat di Leung Putu Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh. Kemudian Ponpes Modern tersebut diresmikan oleh Gubernur Aceh Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA. pada tanggal 2 Januari 1988.
Kini, Dayah Jeumala Amal menampung 1666 orang murid (data 2022) putra / putri pada tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Mereka berasal dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, bahkan sebagian datang dari luar Aceh dan luar negeri.
Pendirian Dayah ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia berkualitas tinggi yang semakin meningkat dalam melaksanakan pembangunan nasional dengan memberikan kesempatan kepada putra/putri Aceh yang berprestasi dan berminat dalam menekuni ilmu agama dan pengetahuan umum.
Dayah Jeumala Amal saat ini tercatat sebagai salah satu Dayah terpadu / pesantren modern sukses di Aceh. Dayah Jeumala Amal memiliki fasilitas gedung permanen berlantai dua dan tiga, ruang kelas dan asrama, ruang dan pengelolaan perpustakaan terbaik di Aceh, laboratorium serta ruang multimedia yang representative, lapangan olah raga dan halaman kampus hijau bebas polusi dan kebisingan, rumah adat Aceh sebagai simbol bahwa Dayah Jeumala Amal memadukan nilai-nilai tradisional dengan nilai-nilai modern dan kontemporer, dan juga di Dayah Jeumala Amal terdapat sebuah masjid yang megah diberi nama dengan masjid Raudhatuz Zahra Jeumala Amal, serta sebuah jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan kampus 1 dan 2.
Dayah Jeumala Amal dikenal sebagai pusat keunggulan (center of excellent), pelopor perubahan (agent of change) dan pelopor pembangunan (agent of development). Hal ini tidak terlepas dari upaya perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, dimulai sejak dilakukannya Audit Keuangan (tahun 2005), penerapan Manajemen Mutu berbasis ISO yang di audit oleh WQA (2011), dan penyusunan Renstra 2005-2020 (2014), Melaksanakan agenda social berupa pemotongan qurban secara massal (sejak 2005), Santunan Dhuafa (sejak 2006) Santunan Yatim (sejak 2007), bantuan bencana banjir Tangse, bencana gempa Takengon dan benar meriah, serta bencana gempa Pidie Jaya dan lain-lain dilakukan secara pro aktif dengan membuka rekening “Dayah Jeumala Amal Peduli” khusus untuk menghimpun dana sumbangan guru/karyawan, sumbangan Yayasan dan para donatur.
Berkat menerapkan Sistim Manajemen Strategis berbasis PDCA dan bersandar ISO 9001:2015 sejak bulan Mei 2016 sebagai kelanjutan dari ISO 9001:2008 sejak bulan Desember 2011, pada tanggal 28 Mei 2012 Dayah Jeumala Amal dianugerahi Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai pesantren pertama di Indonesia yang menerapkan Sisman tersebut.
Dengan slogan education for all, Dayah Jeumala Amal bertekad membentuk santri/murid bermutu dengan menyediakan guru yang profesional. Demi tercapainya pendidikan agama Islam yang berkualitas tinggi, seluruh civitas DJA senantiasa berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadis.
Kebijakan Mutu DJA
Kami bertekad menempa kader bangsa terbaik melalui penyelenggaraan pembelajaran Ilmu Kedayahan dan Madrasah Tingkat Menengah secara terpadu dan berasrama, dengan senantiasa:
- Melibatkan semua pihak berkepentingan.
- Menerapkan Tata Kelola yang baik dengan Standar ISO 9001:2015.
- Memanfaatkan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Menaati peraturan dan perundangan.
- Melakukan perbaikan berkelanjutan dalam semua bidang
Profil Pimpinan
Pemimpin Dayah Jeumala Amal mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Pemimpin di Dayah Jeumala Amal disebut dengan Direktur. Masa jabatan direktur telah ditentukan dan tertuang dalam Tata Kelola Dayah Jeumala Amal. Masa jabatan direktur adalah 2 (dua) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya, tanpa mengurangi hak Pengurus YASLAK untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
Periode pertama dipimpin oleh Drs. Tgk. H. M. Jamil Ibrahim, S.H, M.Hum (1987-2002) beliau dikenal sebagai seorang ulama dan hakim syari’ah yang sejak masa mudanya mengelola lembaga pendidikan dayah. Karena karirnya yang cemerlang beliau sempat menjadi ketua mahkamah syariah di Jawa, Sulawesi dan Sumatera.
Periode kedua dipimpin secara kolektif oleh Tgk. Anwar Yusuf, MA, Drs. Tgk. Hamdani AR dan Drs. Tgk. Armia AR (2002-2004) ketiganya adalah alumni dayah yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam sehingga tidak berlebihan jika disebut sebagai ulama muda saat itu.
Periode berikutnya dipimpin oleh Tgk. H. Anwar Yusuf, MA (2005-2012) akrab dipanggil Abon Anwar. Di samping mengenyam pendidikan agama sejak kecil di dayah, beliau juga dikenal sebagai cendekiawan muslim yang sempat belajar di Birmingham University (United Kingdom) jurusan Islamic Studies.
Periode selanjutnya dipimpin oleh Drs. Tgk. H.M. Daud Hasbi, MA (2012-2017) akrab dipanggil Abi Daud, dikenal sebagai seorang ulama dan birokrat karena ilmunya dan jabatannya sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota. Karena kepiawaiannya beliau sempat menjadi pimpinan beberapa dayah di Aceh hingga kemudian berkembang dan maju, juga sebagai ketua pegurus besar perhimpunan Dayah Inshafuddin Aceh.
Direktur Dayah Jeumala Amal saat ini (2017-sekarang) adalah Drs. Tgk. Hamdani AR. Dikenal sebagai fuqaha jebolan BUDI Lamno, ulama dan seorang birokrat yang sempat menjadi Kepala Kantor Urusan Agama di kabupaten Aceh Utara, Pidie dan Pidie Jaya ini cukup dikenal sebagai pimpinan pesantren yang gencar mengkampanyekan gerakan anti rokok.