Dayah Jeumala Amal didirikan pada tahun 1987 oleh Yayasan Teuku Laksamana Haji Ibrahim (Yaslak), dan diresmikan oleh Gubernur Aceh Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA pada tanggal 2 Januari 1988.
Nama Jeumala Amal itu sendiri merupakan perpaduan bahasa Aceh dan bahasa Arab. Jeumala dalam bahasa Aceh artinya sesuatu yang tinggi dan mulia. Sedangkan Amal adalah perbuatan yang dilakukan dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT. Diharapkan dengan nama itu, Dayah Jeumala Amal dapat mewujudkan obsesi para pendiri sebagai amal berkualitas tinggi yang dipersembahkan bagi kepentingan masa depan rakyat Aceh. Sesuai dengan namanya, pendirian Dayah ini sama sekali tidak ada unsur bisnis atau motif komersial. Dayah ini justru dibangun sebagai wujud amal mulia sebagaimana tersirat dalam filosofi orang Aceh: “Pang Ulee buet ibadat, Pang Ulee hareukat meugoe.” (Pekerjaan paling utama adalah beribadah, Usaha paling utama adalah bertani).
Arti dan makna Lambang Dayah Jeumala Amal
- Nama: “Dayah Jeumala Amal artinya Pesantren Amal Yang Utama
- Bentuk: Pintu Aceh “Pinto Aceh” yang mempunyai enam buah sudut, merupakan bentuk khas Aceh.
- Motto: “Belajarlah sejak dari buaian sampa liang lahat “(Hadith yang maksudnya diminta terus belajar tanpa dibatasi dengan usia).
- Makna aneka Warna: Hijau, Merah, Kuning, Abu-Abu, Coklat dan Putih melambangkan keanekaragaman adat istiadat – dari masing masing wilayah.
- Gambar tali dengan simpul: Ikatan (lahir bathin) di antara unsur-unsur dalam Yayasan, Dayah & murid harus tetap terjalin abadi.
- Arti kata-kata:
Iman; Niat; Akhlaq; dan Amal.
Kehidupan setiap murid harus terpancar/bermuara pada arti kata -kata di atas Al – Quran dan Al – Hadits yang merupakan dua sumber utama ajaran Islam, yang diterapkan di lingkungan Dayah Jeumala Amal. - Loeeng Poetoe : Nama Desa tempat asal kelahiran Lembaga Pendidikan ini yaitu Dayah Jeumala Amal didirikan pada tahun 1987 M (1407 H)