Syahrul Mubarak, Waktu yang Mustajab untuk Menjemput Ridha-Nya (Part 2)

Oleh: Muhammad Nizarullah

Malam Lailatul Qadar

“Barang siapa menegakkan Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari: 34)

Sepuluh malam terakhir bulan ramadhan, lebih tepatnya di malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan diyakini oleh mayoritas Muslim sebagai malam Lailatul Qadar. Malam itu disebutkan oleh Allah dalam surah ad-Dukhan sebagai malam yang diberkahi. Dalam surah al-Qadr disebutkan juga sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapapun yang beribadah kepada Allah pada malam itu tiada ganjaran yang lebih pantas ia dapatkan melainkan diampuni dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang.

Suasana malam yang tidak terlalu dingin, tidak terlalu panas, semua binatang enggan bersuara. Malam yang begitu tenang, tiada hujan, angin kencang, atau petir di malam mulia itu. Disambut oleh pagi yang begitu syahdu, seakan menjawab ribuan pertanyaan manusia “bukankah semalam terjadinya Lailatul Qadar?”

Sehari penuh dirasakan umat manusia tanpa kesusahan suatu apapun. Rezeki yang melimpah, hari yang tidak terlalu panas dan tidak adanya hujan, seakan alam berkata kepada seluruh makhluk, “inilah hari yang ditunggu-tunggu, hari dimana umat yang beribadah kepada Allah akan diberikan pahala seluas langit dan bumi, diampuni seluruh dosa yang telah lalu dan yang akan datang.”

Malam itu, terjadi sebuah peristiwa di Baitul Izzah, langit dunia. Kalam Allah, mukjizat terbesar yang diberikan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah, yang kemudian diturunkan secara bertahap selama 23 tahun kepada Rasulullah. Sebagaimana yang dikatakan Ibn Abbas R.A dalam tafsir Ibnu Katsir 8/441.

“Allah menurunkan al-Quran sekaligus dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah (rumah kemuliaan) di langit dunia, kemudian Allah menurunkannya secara berangsur-angsur sesuai dengan berbagai peristiwa selama 23 tahun kepada Rasulullah SAW.” (Tafsir Ibnu Katsir 8/441).

Allah juga menegaskan dalam Q.S al-Qadr tentang turunnya al-Quran di malam Lailatul Qadr, “إنَّآ أَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْر” Sesungguhnya kami telah menurunkan al-Quran pada malam kemuliaan. Malam yang lebih baik dari seribu bulan, semalam beribadah di malam itu sama dengan beribadah selama seribu bulan.

Pendapat lain mengatakan, turunnya al-Quran secara berangsur-angsur ke langit dunia dari Lauhul Mahfuz pada malam Lailatul Qadar selama 20 atau 23 tahun, kemudian dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah turun secara berangsur-angsur melalui Jibril kepada Rasulullah selama 20 atau 23 tahun pada malam Lailatul Qadar.

Ada juga ulama yang berpendapat, turunnya al-Quran langsung kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril selama 20 tahun yang dimulai pada malam Lailatul Qadar.

Pendapat yang paling masyhur yaitu turunnya al-Quran ke langit dunia sekaligus pada malam Lailatul Qadar, dan turun kepada Rasulullah secara berangsur-angsur setelah Rasulullah diangkat menjadi nabi.

Rahmat, Maghfirah, dan Itqum min an-Nar

Sepuluh malam pertama di bulan Ramadhan dihadiahi rahmat jika dapat melewatinya dengan berbagai macam ibadah, baik di waktu siang ataupun di waktu malam. Iya, memang harus berlomba-lomba untuk menggapai ridha-Nya. Hikmah yang engkau dapatkan tak semudah engkau mengucapkan kata “Rahmat”. Ibaratnya, jika engkau melaksanakan tugasmu yang diberikan majikanmu, ia pasti senang bukan? Ia pasti akan memberikan apapun yang engkau mau bukan? Apalagi sang pencipta, Ia yang menciptakan majikanmu, menciptakan alam ini dan apapun yang ada di dalamnya. Jika Ia ridha kepadamu, mungkinkah Ia menolak permohonanmu?

Anugerah pengampunan yang engkau dapatkan di sepuluh malam kedua di bulan Ramadhan, jika engkau mampu melaksanakan perintah-Nya, bukan hanya pengampunan dosa yang engkau lakukan hari ini, melainkan dosamu yang tidak dapat lagi dihitung bagai buih di lautan dan bagai pasir di pantai. Bukan main, engkau akan mendapatkan pengampunan-Nya.

Terakhir, pembebasan dari api Neraka. Manusia tak luput dari dosa bukan? Kecuali kekasih Allah, Baginda kita, Muhammad SAW. dadanya telah dibelah Jibril ketika masih kecil, diambil semua tempat tinggal sifat tercela dalam hati nya. Apa tugas kita selaku hamba-Nya? Bermunajat kepada-Nya, memohon ampunan, lakukan apapun yang diperintahkan-Nya, tinggalkan seluruh larangan-Nya, mohonlah untuk Dibebaskan dari api Neraka.

Syahrul Mubarak, merupakan bulan yang sangat tepat waktunya berbenah diri, memperbanyak ibadah kepada-Nya, dan waktu yang paling tepat untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Karena, di bulan Ramadhan lah semua amalan kita akan dilipat gandakan, disaat itulah kita akan lebih dekat dengan sang pencipta kita. Khusnul Khatimah adalah tujuan kita ketika meninggalkan dunia ini, Syafaat dari Rasullah, Muhammad SAW. yang kita dambakan di hari akhir. Akhirnya, kita mengharap kepada Allah agar Ditetapkan hati kita untuk tetap istiqamah beribadah kepada Allah, terlebih di bulan suci Ramadhan. “Allahumma barik lana fi rajaba wa sya’bana wa balighna Ramadhan”. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Pahala yang didapatkan seorang hamba merupakan bonus dari keridhaan Allah, untuk meraih ridha-Nya, seorang hamba terlebih dahulu harus dekat dengan sang Khaliq, maka semua yang ia panjatkan, semua yang ia layangkan akan dikabulkan Allah. Diperlukan keikhlasan atas semua ketetapan Allah, setelahnya ridha Allah akan menghampirinya. Keridhaan itulah yang harus dijemput oleh hamba Allah.

Rabi”ah al-Adawiyyah, seorang hamba Allah yang sangat ridha atas ketetapan Allah, ia habiskan kehidupannya di dunia untuk mengabdi kepada Allah. Ia tidak mendambakan surga dan tidak takut akan neraka, yang ia harapkan adalah ridha Allah. Dalam syair nya ia mengatakan;

Alangkah buruknya

orang yang menyembah Allah

lantaran mengharap surga

dan ingin diselamatkan dari api neraka

Seandainya surga dan neraka tak ada

apakah engkau tidak akan menyembah-Nya

Aku menyembah Allah lantaran mengharap rida-Nya

nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya

sudah cukup menggerakkan hatikuuntuk menyembah-Mu.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *