Wisuda tahun ini mengundang Dr Tgk Amri Fatmi Anziz Lc MA sebagai pengisi kuliah umum. Dalam paparannya Amri Fatmi bercerita tentang perjuangannya menempuh pendidikan di Mesir.
Perjalanan pendidikannya dimulai dari Madrasah Tsanawiyah Darul Falah. Di madrasah yang berdiri disamping masjid Lueng Putu Kecamatan Bandar Baru ini Amri Fatmi bertemu dengan beberapa guru-guru yang kemudian menginspirasinya menempuh pendidikan sampai ke Mesir.
“Kalaupun tidak bisa sekolah di Jeumala Amal, minimal diajarkan oleh guru-guru dari Jeumala Amal.” Ungkap pria kelahiran desa Ujoeng Leubat Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya ini dihadapan wisudawan DJA.
Awalnya, keinginan Amri Fatmi melanjutkan pendidikan di DJA, namun karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, niat tersebut urung dilaksanakan.
Pendidikan tingkat SLTA dilanjutkan di Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB) Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Setelah menempuh pendidikan di RIAB, Dr Tgk Amri Fatmi Anziz Lc MA atau yang akrab disapa Tgk Amri ini mengikuti tes untuk melanjutkan pendidikan ke Mesir.
“Nama saya tidak ada di pengumuman, namun karena terselib sehingga saya juga ikut dinyatakan lulus.” Kenang Tgk Amri sambil tersenyum di depan murid DJA.
Keputusan panitia Al-Azhar pada saat itu tidak sia-sia, terbukti dai kondang asal Pidie Jaya ini berhasil menyelesaikan pendidikannya sampai meraih gelar doktor Aqidah Filsafat dari universitas Al-Azhar Asy-Syarif, universitas islam tertua di dunia yang terletak di kota Kairo, Mesir. Dan menjadi putra Aceh pertama yang meraih gelar prestisius ini.
Pada kesempatan tersebut, Tgk Amri berpesan kepada murid-murid DJA untuk hormat dan patuh kepada guru-guru.
“Tidak ada manusia yang sempurna, karena sifat maksum hanya dimiliki oleh Nabi. Jangan mencari-cari kesalahan guru, dan kemudian menjelek-jelekkannya di belakang.” Tgk Amri mengingatkan kepada semua peserta yang hadir.