Kuta Krueng, 13 Februari 2025 – Aceh kembali berduka. Seorang ulama besar, sosok panutan bagi umat, Abu Kuta Krueng, telah berpulang ke rahmatullah pada Kamis, 13 Februari 2025, pukul 04.30 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, Banda Aceh.
Wafatnya ulama yang dikenal dengan kezuhudan dan ketulusan dalam membantu umat ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Aceh. Beliau adalah sosok yang senantiasa mengabdikan hidupnya untuk agama, mendidik umat, dan menolong mereka yang membutuhkan.
Selama hidupnya, Abu Kuta Krueng dikenal tidak hanya sebagai seorang ulama berilmu tinggi, tetapi juga sebagai pribadi yang rendah hati dan penuh kasih. Dakwah dan nasihatnya selalu menjadi penerang bagi banyak orang, baik di kalangan ulama maupun masyarakat umum.
Berita kepergian beliau segera menyebar luas, dan masyarakat dari berbagai daerah mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir. Kesedihan mendalam tampak di wajah murid-murid, sahabat, serta para ulama yang selama ini dekat dengan beliau.
Masyarakat Aceh kehilangan seorang sosok yang sangat dicintai, seorang ulama yang selalu berada di tengah-tengah umat, membantu tanpa pamrih, membimbing dengan kelembutan, dan mengajarkan keteladanan dalam hidup,
Dayah Jeumala Amal Kehilangan Sosok Bersejarah
Dayah Jeumala Amal (DJA) juga merasakan kehilangan yang sangat mendalam. Abu Kuta Krueng merupakan salah satu ulama yang meletakkan batu pertama pembangunan DJA pada tahun 1987 silam. Kontribusi dan doa beliau bagi perkembangan DJA sangat besar, dan hingga kini, dayah ini terus berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam yang berpengaruh.
“Beliau adalah bagian dari sejarah Dayah Jeumala Amal. Kami kehilangan sosok yang telah memberikan sumbangsih besar bagi pendidikan Islam di Aceh,” ujar Ayah Hamdani, AR. selaku direktur DJA.
Jenazah Abu Kuta Krueng rencananya akan dimakamkan di kompleks Dayah Kuta Krueng, tempat di mana beliau menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mengajarkan ilmu dan kebaikan.
Masyarakat Aceh bersaksi atas kebaikan dan keikhlasan beliau dalam berjuang di jalan Allah. Kepergian beliau adalah kehilangan besar bagi umat Islam, khususnya di Aceh. Namun, ilmu dan teladan yang beliau tinggalkan akan terus menjadi cahaya bagi generasi selanjutnya.
Semoga Allah SWT menerima amal ibadah beliau, mengampuni segala khilafnya, dan menempatkan beliau di surga-Nya yang tertinggi.