Tapak yang Membekas

Oleh: Muhammad Rizki A

Kelas: XII MIA 3

Denting waktu yang dipertanyakan

Siapa pemilik masa akan datang.

Apakah yang bergelimangaan harta

Atau yang rebahan di singgasana.

Maksud hati menggenggam bintang

Sungguh kemustahilan yang nyata.

Masa depan digenggam yang punya impian

Dirinya dibalut dengan keping-keping keilmuan.

Ketika banyak netra menatap langit jingga

Mereka terbelenggu di suatau bentala.

Terperngkap dalam segara ilmu

Tidak terlihat jemari yang berdansa

Diatas layar kaca drama

Membenah hanya dengan coretan pena

Tidak ada masa bercengkrama

Tiap detik dipenuhi dengan kearifan lengkara.

Istana bata menjadi saksi bisu

Atas siraman ilmu tak kenal kata jeda

Membuat raga selayaknya wadah

Untuk menampung semua resah.

Serpihan ilmu tak henti mengisi jasad

Dengan sasaran menggapai ridha ilahi

Keterbatasan tidak jadi asas untuk terpuruk

Lantaran ada hasrat orang tua

Selalu tertanam dalam atma.

Menjadi secercah harapan negeri

Tidak sekedar mahir mengaji

Tidak semata menjadi da’i

Tetapi bertaut mewujudkan asa bumi pertiwi.

Laksana rembulan yang membasuh bumi

Melabuhkan kehangatan di malam yang hampa

Sesosok jiwa yang kentara

Ibarat purnama di cakrawala

Seutas kata terpahat dalam sanubari

Adalah SANTRI

Harapan masa depan negeri.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *