Menuntut Ilmu di Sudan, Negeri Dua Nil

Oleh Muhammad Hidayatullah

Kuliah ke luar negeri merupakan impian yang ingin dicapai oleh sebagian orang, namun untuk mencapainya bulan satu hal yang mudah.Eropa, Amerika hingga Timur Tengah menjadi pilihan kepada para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikannya.Pilihan negara tentunya disesuaikan dengan bidang ilmu yang akan dipelajari. Contohnya untuk belajar ilmu bahasa Arab serta agama negara yang akan dituju Mesir yang memang sudah mashur dengan universitas Al-Azhar, serta negara lainnya yang berada disekitar Timur Tengah.

Akhir akhir ini Sudan telah menjadi sorotan bagi masyarakat asing yang ingin melanjutkan pendidikannya ke Timur Tengah,diantaranya Indonesia yang setiap tahun semakin bertambah para pelajar yang ingin menuntut ilmu disana. Tahun 2019 merupakan tahun terbanyak mahasiswa baru yang mendaftarkan diri ke Sudan. Dinegara ini banyak terdapat universitas,empat universitas yang masyhur yang bisa menjadi pilihan bagi siapa saja ingin melanjutkan studinya ke negeri seribu Darwish ini atau juga dikenal negeri dua Nil yang terletak di benua Afrika dan bagian utara berbatasan langsung dari Mesir.

Diantara Universitas yang terkenal adalah International University of Africa atau yang dikenal dengan IUA. Kampus ini menjadi kampus favorit mahasiswa Indonesia yang belajar di Sudan,yang berletak di ibu kota Khortoum.di sebuah negeri yang sepi. Tinggal di ibukota merupakan tempat yang dinamis dan nuansa “Internasional” lebih terasa.kampus IUA ini bukan lah kampus tertua di Sudan akan tetapi dapat bersaing dengan kampus lainnya seperti omdurman,jamiah alquran yang telah ada sebelum IUA. Kampus yang kita bicarakan ini baru berusia 63 tahun. Selain itu kampus ini menyediakan asrama bagi mahasiswa maupun mahasiswi yang kuliah di kampus ini.

Asrama merupakan satu aset penting bagi para pelajar asing yang belajar di negeri sudan,selain sebagai tempat tinggal asrama juga dijadikan sebagai sarana belajar bahasa Arab dan mengenal budaya bangsa lain. Di asrama, satu kamar tidur diisi delapan  orang dari berbagai negara sehingga dalam berinteraksi antar penghuni kamar harus menggunakan bahasa Arab. Hal inilah salah satu kelebihan belajar di Sudan. Tiga kampus lainya ialah Oumdurman islamic University, Khourtum International Institute for Arabic Language, University of Holy Qur’an and Islamic Sciences. Awal sebelum masuk kuliah para masyayikh akan membuat evaluasi kepada mahasiswa baru melalui metode wawancara tatap muka langsung di kelas dengan  masyayikh,  sehingga dapat ditentukan  layak atau tidaknya masuk kuliah atau harus mengikuti program bahasa. Program ini disebut muayyanah, ada terkadang para mahasiswa yang memiliki percaya diri tinggi dan berkeyakinan lewat tapi faktanya tidak ada juga sebaliknya yang tidak percaya akan lewat tapi langsung bisa masuk kuliah di tahun ini. Setiap ini memiliki hikmah dan  masyayikh mengetahui potensi yangg lebih baik kepada para mahasiswa

Program yang membedakan kampus IUA dengan kampus lainnya adalah selain perkuliahan dengan absensi yang ketat juga memiliki program yang harus dituntaskan para mahasiswa sebagai syarat pengambilan ijazah,yaitu

   1. Usbul Quran

Yaitu satu program wajib yang diselenggarakan pihak kampus kepada para mahasiswa sebelum tahun ajaran baru. Dalam kegiatan ini para mahasiswa dan mahasiswi membaca Alquran selama seminggu di masjid kampus dari pagi setelah syuruq hingga waktu zhuhur tiba. Para pelajar juga diberikan mushaf dari pihak kampus.

2.Mukhayyam

Bisa disebut juga perkemahan kampus yang diselenggarakan oleh pihak kampus selama seminggu serta menuruti semua arahan kampus dan melaksanakan aktivitas yang ada didalamnya,selama seminggu para mahasiswa tidak dibenarkan keluar dari kampus dan ini berlaku absensi aktif selama seminggu. Bagi para pelanggar yang tidak menuruti aturan maka dianggap gagal dan mengikuti program pada tahun depan.

3.Qafilah Dakwiyah atau KKN

Ini merupakan program terakhir bagi para mahasiswa jenjang akhir,mereka akan dikirim ke desa pinggiran Sudan untuk berdakwah serta mengajar dengan bekal ilmu yang mereka peroleh selama di kampus. Semua sarana difasilitasi oleh pihak kampus dari bagian pangan,transportasi dan lainnya, disinilah para mahasiswa akan belajar banyak dari para penduduk sudan pinggiran dari adab,etika, dan kebudayaaan mereka. Ini merupakan satu program yang menantang bagi para pelajar dan akan mendapatkan banyak ilmu dari mereka.

Dan juga kampus IUA ini memiliki satu program bahasa  kepada para mahasiswa baru yang belum bisa berbahasa Arab, ma’had lughah namanya satu program kepada para mahasiswa belajar bahasa Arab dengan cepat sehingga mereka ketika masuk ke mata kuliah dengan masyayikh paham dengan benar apa yang dijelaskan. Diluar program kampus ada juga program luar kampus atau dikenal sebagai halaqah. Program inilah yang paling disukai para penuntut ilmu.  Dikarenakan dalam program ini kita akan pergi ke suatu kajian dan menuntut ilmu secara langsung dengan masyayikh yang mengajar disana. Program ini bisa disebut satu program paling  penting di negeri Sudan ini khususnya para mahasiswa Indonesia, di setiap tempat hampir semua di kerumuni para mahasiswa Indonesia, Subhanallah.

Ada banyak ilmu yang berada disini dari kajian kitab dasar seperti Jarumiyyah dalam ilmu nahwu hingga kitab besar seperti Alfiyah ibn Malik dan juga berbagai macam ilmu agama. Para mahasiswalah yang memilih ingin mengikuti kajian sesuai dengan yang diinginkannya. Para alumni Sudan khususnya IUA memberikan dampak luar biasa ketanah air Indonesia dengan keistimewaan mereka sebagai penerang agama bagi umat. Banyak alumni kampus ini tersebar di Indonesia dengan berbagai profesi dan cabang ilmu yang  dipelajarinya untuk menyebarkan manfaat kepada masyarakat, diantara mereka ada yang menjadi dosen, pengasuh pasantren dan lain lainya.

Penulis adalah Alumni Dayah Jeumala Amal, Mahasiswa S1 International University of Africa, Sudan.

Foto International University of Africa. Foto: Muhammad Hidayatullah

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *