Spasi

Seutas buah pikir oleh Thasoedi (Guru MTs)

Tanda spasi saat mengetik saja saya perhatikan, apalagi kamu.
Kedengarannya gombal, ya? Tapi serius, memperhatikan spasi dan tanda baca itu bukan cuma soal tata bahasa, tapi juga soal rasa. Karena dari hal sekecil itu, tulisan bisa terbaca dengan enak atau malah bikin pusing. Saya sering melihat orang menulis asal-asalan di chat atau caption. Ada yang menaruh spasi sebelum titik, atau koma yang nyempil di tempat salah. Kadang juga tanda tanya dan tanda seru dipasang tanpa jeda, seolah huruf-huruf itu sudah nggak butuh ruang bernapas. Padahal, spasi kecil saja bisa menentukan apakah kalimatmu terdengar rapi… atau berantakan.

Coba bayangkan kalau tulisan nggak punya aturan tanda baca. Kalimat seperti “Ayo makan Ibu” dan “Ayo makan, Ibu.” jadi punya makna yang sangat berbeda. Satu bikin perut kenyang, satu lagi bisa bikin bingung. Hanya karena sebuah koma.

Saya tahu, topik begini bukan hal yang menarik buat semua orang. Tapi percaya deh, tulisan yang rapi itu seperti orang yang berbicara dengan tenang dan jelas—lebih enak didengar, lebih mudah dipahami. Dan di balik tulisan yang enak dibaca, selalu ada seseorang yang peduli sama detail kecil seperti spasi.

Bagi saya, tanda baca itu seperti nada dalam musik. Titik adalah jeda, koma adalah napas, tanda tanya menimbulkan rasa ingin tahu, dan tanda seru memberi semangat. Sedangkan spasi adalah ruang di antaranya—ruang yang membuat semuanya hidup dan bernapas. Tanpa spasi, tulisan jadi padat, sesak, dan kehilangan irama.

Ini resep rahasia yang sudah saya simpulkan dalam bentuk tabel. Dipersilakan untuk menyebarluaskan.

Saya tidak sedang mengajak siapa pun jadi ahli PUEBI. Saya cuma ingin mengingatkan bahwa memperhatikan hal kecil seperti ini bisa membuat tulisan kita lebih sopan pada pembaca. Karena tulisan yang benar bukan hanya soal benar secara aturan, tapi juga soal menghargai siapa yang membacanya. Jadi, kalau nanti kamu melihat gambar tentang aturan spasi dan tanda baca, jangan langsung bosan. Anggap saja itu pengingat kecil bahwa dalam menulis, detail sekecil apa pun tetap berarti.

Karena pada akhirnya, hidup juga seperti tulisan. Kadang kita butuh titik untuk berhenti, koma untuk jeda, tanda tanya untuk mencari tahu, dan spasi… untuk memberi ruang pada makna. nyanban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *