Oleh Azmi Abubakar
Waktu adalah anugerah dan hadiah dari Allah yang terus berjalan tanpa henti. Ia tidak bisa disimpan, diulang, atau dibeli kembali. Ketika waktu berlalu, sejatinya yang berkurang adalah umur kita. Maka, siapa yang menyia-nyiakan waktunya, berarti sedang menyia-nyiakan hidupnya sendiri.
Dalam Islam, waktu bukan hanya dihargai, tapi dimuliakan. Banyak ayat dan hadits yang menekankan pentingnya menjaga dan memanfaatkan waktu. Karena sejatinya, waktu adalah kehidupa dan cara kita memperlakukan waktu hari ini akan menentukan seperti apa akhir kehidupan kita nanti.
Waktu adalah hal yang sangat berharga, namun sering kali diabaikan. Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh dengan berbagai aktivitas, kita sering tidak menyadari betapa setiap detik yang berlalu tidak bisa kembali lagi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Asr ayat 1-3:
وَالْعَصْرِۙ . اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ . اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُو الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر
Artinya: “Demi waktu, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”
Ayat ini memberikan penekanan yang kuat bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, dan kita sebagai umat Islam diajarkan untuk memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat. Imam Ibn Asyur menjelaskan tentang makna surah Al Asr ini dalam kitab tafsirnya At-Tahrir wa at-Tanwir , Jld. XXXI, h. 529 antara lain:
وَفِي ذَلِكَ الْوَقْتِ يَتَهَيَّأُ النَّاسُ لِلِانْقِطَاعِ عَنْ أَعْمَالِهِمْ فِي النَّهَارِ كَالْقِيَامِ عَلَى حُقُولِهِمْ وَجَنَاتِهِمْ، وَتِجَارَاتِهِمْ فِي أَسْوَاقِهِمْ، فَيُذَكِّرُ بِحِكْمَةِ نِظَامِ الْمُجْتَمَعِ الْإِنْسَانِيِّ
Artinya: “Pada saat itu (ashar), manusia bersiap-siap untuk istirahat dari pekerjaan mereka di siang hari, seperti kesibukan di ladang dan kebun mereka, dan berdagang di pasar-pasar mereka, Hal ini mengingatkan akan hikmah tatanan kehidupan manusia.”
Waktu adalah bagian dari anugerah Allah SWT yang tidak ternilai. Setiap hari yang kita jalani adalah kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT untuk memperbaiki diri dan berbuat baik. Ketika kita merenungkan waktu, kita harus menyadari bahwa setiap detik adalah kesempatan untuk meningkatkan ibadah, berbuat baik kepada sesama, dan mencapai tujuan hidup yang lebih baik.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis riwayat imam Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Artinya: “Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.” Al Murakfuri dalam kitabnya, Tuhfatul Ahwazi, Jld. VI, h. 484 menjelaskan makna Hadis ini yaitu:
وَالْمَعْنَى لَا يَعْرِفُ قَدْرَ هَاتَيْنِ النِّعْمَتَيْنِ كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ حَيْثُ لَا يَكْسِبُونَ فِيهِمَا مِنْ الْأَعْمَالِ كِفَايَةَ مَا يَحْتَاجُونَ إلَيْهِ فِي مَعَادِهِمْ فَيَنْدَمُونَ عَلَى تَضْيِيعِ أَعْمَارِهِمْ عِنْدَ زَوَالِهَا، وَلَا يَنْفَعُهُمْ النَّدَمُ قَالَ تَعَالَى ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ
Artinya: “Maknanya,banyak orang yang tidak mengetahui nasib kedua nikmat ini, karena mereka tidak mendapatkan cukup banyak amalan untuk mencukupi kebutuhan mereka di akhirat kelak, sehingga mereka menyesal telah menyia-nyiakannya ketika mereka telah tiada, dan penyesalan itu tidak dapat menolong mereka, padahal Allah SWT telah berfirman bahwa ini adalah hari yang diampuni.”
Hadis ini mengingatkan kita bahwa banyak orang yang tidak memanfaatkan waktu secara maksimal. Ketika waktu masih luang dan kita dalam keadaan sehat, sering kali kita tergoda untuk menunda-nunda pekerjaan atau ibadah yang seharusnya dilakukan. Oleh karena itu, kita harus menyadari betapa berharganya waktu yang diberikan Allah SWT.
Selanjutnya, setiap pilihan yang kita ambil akan menentukan bagaimana kita menghabiskan waktu kita. Seorang Muslim yang baik adalah mereka yang mampu memanfaatkan waktu dengan bijaksana. Oleh karenanya mari manfaatkan waktu untuk beribadah kepada Allah dan bekerja memenuhi tanggung jawab kepada keluarga.
Sebaliknya jangan pernah menyia-nyiakan waktu, karena waktu yang disia-siakan bisa mendatangkan kerugian. Allah SWT juga mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia ini adalah ujian, dan setiap detik waktu yang kita lalui akan dihitung. Menyia-nyiakan waktu dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat atau tidak produktif akan merugikan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Mari menghargai waktu dengan membuat perencanaan yang baik. Mulai dari jadwal shalat, waktu untuk bekerja, belajar, dan juga waktu untuk keluarga. Dengan merencanakan, kita akan lebih mudah menghindari pemborosan waktu dan lebih fokus dalam melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat.
Sehingga sebuah kehidupan yang penuh dengan kegiatan ibadah dan amal baik akan membawa keberkahan dan kebahagiaan yang hakiki. Waktu yang digunakan untuk kebaikan akan menghasilkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam surah At-Taubah ayat 105, Allah berfirman:
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ
Artinya: “Katakanlah: ‘Beramallah kamu, maka Allah akan melihat amalmu, begitu juga Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, serta malaikat-malaikat yang menjaga kamu. Dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang Maha Mengetahui segala yang gaib dan yang tampak, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap amal perbuatan yang dilakukan dengan niat baik akan dicatat dan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah. Mengenai ayat ini, Imam At Tabari menjelaskan dalam tafsirnya XIV, h. 463:
فَسَيَرَى اللَّهُ إِنْ عَمِلْتُمْ عَمَلَكُمْ، وَيَرَاهُ رَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ فِي الدُّنْيَا
Artinya: “Allah akan melihat pekerjaanmu jika kamu melakukannya, dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihatnya di dunia ini.”
Semoga dengan mengingat pentingnya waktu, kita bisa lebih memanfaatkan setiap detik yang ada untuk beribadah, berbuat kebaikan, dan memperbaiki diri. Waktu yang kita habiskan dengan baik akan menjadi bekal kita di akhirat, sehingga kehiduan ini lebih bermakna. Amin ya Rabbal alamin.