Sifat Tergesa-gesa dalam Kitab Nasaihul Ibad

Catatan ini terinspirasi dari sebuah mobil L300 yang melaju kencang dari arah Banda Aceh ke Medan di Blang Malu, Pidie. Mobil Mitsubshi itu memuat penuh penumpang. Di kaca belakangnya tertulis dua kata bahasa Acèh; meukarat sabé. dari kata ini terlitas hiruk pikuk kehidupan manusia yang serba sibuk dan serba tergesa gesa.

Di sisi lain ada golongan manusia yang begitu santai, menikmati kehidupan dengan lambat. Kata seorang dari Habaib manakala membandingkan kehidupan di Kota Tarim, Hadramaut dengan kota Singapur. Beliau menamsilkan, ada jin yang sudah tidur di Mekkah selama 500 tahun. Begitu bangun sang jin terkejut melihat perkembangan  kota yang sangat pesat, berubah total dari 500 tahun sebelumnya. Lalu jin berteriak “Ini bukan tempat ku..” jin pun berpindah ke Tarim, kota yang diibaratkan tidak pernah berubah sama sekali, dengan penuh kegirangan jin menyebut “nah ini baru tempatku dulu..”

Dalam kitab Nasaihul Ibad, Imam Nawawi Al-bantani menyebutkan bahwa sikap tergesa-gesa merupakan hal yang harus dihindari karena hal tersebut berawal dari syaitan. Di sisi lain  tidak semua yang tergesa itu negatif. Bahkan, dalam ajaran agama, ada beberapa hal yang justru kita dianjurkan untuk menyegerakan amalan.

اَلْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلَّافِى خَمْسَةِ مَوَاضِعَ فَإِنَّهَا مِنْ سُنَنِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِطْعَامُ الضَّيْفِ إِذَانَزَلَ وَتَجْهِيْزُ الْمَيِّتِ اِذَامَاتَ وَتَزْوِيْجُ الْبِنْتِ اِذَابَلَغَتْ وَقَضَاءُ الدَّيْنِ اِذَا وَجَبَ وَالتَّوْبَةُ مِنَ الذَّنْبِ اِذَا فَرَطَ

Artinya: Tergesa-gesa itu berasal dari syaitan, kecuali pada lima tempat karena sesungguhnya tergesa-gesa dalam hal itu merupakan sunnah Rasulullah Saw.

Kelima hal tersebut yakni pertama, menyegerakan dalam memberi makan kepada tamu jika ia menginap. Kedua, mengurus jenazah orang yang sudah meninggal. Selanjutnya, ketiga yakni, mengawinkan anak perempuan jika sudah usia baligh. Keempat, menyegerakan untuk membayar utang jika sudah jatuh tempo pembayarannya. Dan, kelima, yakni tergesa-gesa dalam bertaubat dari dosa jika terlanjur.

Mobil L 300 itu terus melaju kencang di tengah terik matahari yang kian menyengat, persis seperti filosofinya, meukarat sabee. Apalagi ditambah dalam keadaan lapar, maka sungguh meukarat sabe semakin menjadi-jadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *