Oleh : Caca Candra Kirana, S.Pd (Guru MA Jeumala Amal)
Bisakah anda melihat gambar seekor serigala bersayap duduk di samping labu pada gambar di atas?
Gambar abstrak di atas disebut sebagai stereogram.
Stereogram adalah seni gambar dengan memanfaatkan ilusi optik untuk menciptakan efek gambar 3D di atas kertas. Gambar stereogram biasanya terlihat seperti gambar abstrak. Dikutip dari national geograpich, stereogram adalah ilusi optik dengan pola gambar berulang yang seakan terlihat hanya sebagai gambar abstrak yang sebenarnya menyembunyikan sebuah gambar tiga dimensi dan hanya dapat dilihat dengan metode tertentu.
Stereogram pertama kali diperkenalkan oleh ilmuan yang berasal dari Inggris bernama Charles Wheatstone pada tahun 1837. Sir Charles Wheatstone lahir pada 6 Februari 1802 dan meninggal pada 19 Oktober 1875. Charles Wheatstone termasuk ilmuan fisika di bidang optik. Ia memperkenalkan tentang stereopsis atau persepsi kedalaman yang diperoleh melalui penglihatan binokular. Dikutip dari Jurnal Kedokteran Diponegoro vol.5 No.4 Oktober 2016, stereopsis adalah suatu kemampuan penglihatan binokuler untuk penglihatan tiga dimensi yang dihasilkan dari proses neural akibat stimulasi elemen-elemen retina yang berbeda secara horizontal di area fungsional panum. Area fungsional panum adalah wilayah penglihatan stereoskopik. Jika seseorang menfokuskan pandangan di satu titik, benda-benda yang berada di area fungsional panum dapat terlihat mata sebagai tiga dimensi.
Wheatstone menemukan bahwa gambar yang ditangkap oleh setiap mata berbeda. Objek pada jarak yang berbeda dari mata akan memproyeksikan gambar dengan kedalaman yang berbeda-beda. Contohnya tutup saja sebelah mata anda, dan lihatlah hidung anda. Setiap mata akan melihat sisi hidung yang berbeda. Namun, jika kedua mata anda fokus melihat hidung dari kedua sisi, anda akan melihat hidung anda tegak berdiri atau tiga dimensi. (Hati-hati jangan sampai juling). Untuk menampilkan gambar secara terpisah ke kedua mata, Wheatstone kemudian menciptakan sebuat alat yang disebut sebagai stereoskop.
Stereoskop adalah alat yang digunakan untuk dapat melihat gambar atau foto secara tiga dimensi. Agar terlihat tiga dimensi, gambar atau foto tersebut harus dipotret dari dua sisi yang berlainan sedemikian rupa sehingga dua foto tersebut saling overlap.
Kemudian, pada tahun 1849, seorang ilmuan dari Skotlandia, David Brewster menemukan stereoskop prisma yang dikombinasikan dengan fotografi sehingga dapat menciptakan gambar yang dikenal sebagai stereogram. Pada masa itu, stereogram menjadi sangat terkenal. Lalu, pada tahun 1939, stereoskop prisma ditingkatkan menjadi View-Master dengan teknologi yang lebih kompleks dan diproduksi hingga saat ini. Pada tahun 1950-an muncullah kacamata polarisasi atau dikenal sebagai kacamata 3D.
Tidak semua orang bisa melihat gambar tersembunyi pada stereogram. Untuk dapat menikmati keindahan misteri di balik gambar stereogram, seseorang harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan titik fokus mata. Pada dasarnya, mata manusia terfokus diatas permukaan gambar saat melihat. Namun, untuk dapat melihat gambar stereogram, titik fokus lensa mata harus diletakkan menembus gambar sehingga titik fokus berada dibelakang objek. Pada kondisi tersebut, mata akan memiliki kemampuan untuk memproyeksikan ilusi yang akan diterjemahkan oleh otak sebagai gambar/objek tiga dimensi.
Banyak sekali tips yang disuguhi untuk dapat menikmati gambar stereogram. Salah satunya adalah sebagai berikut:
- Buat mata anda menjadi rileks dan senyaman mungkin.
- Letakkan gambar stereogram di depan hidung anda.
- Fokuslah dalam melihat gambar, gambar mungkin akan terlihat kabur.
- Kemudian jauhkan gambar sedikit demi sedikit dari hidung anda dengan tetap berfokus pada gambar.
- Anda akan melihat gambar tiga dimensi yang tersembunyi.
Biasanya, bagi seseorang yang sudah berhasil menguak misteri stereogram akan ketagihan untuk mencobanya kembali. Tapi, perlu diketahui, teknik memfokuskan mata berada di belakang objek atau menembus objek bukanlah hal yang mudah. Namun, informasi ini menyadarkan kita bahwa mata manusia memiliki kemampuan untuk menciptakan ilusi yang dapat membodohi otak kita. Sehingga otak berpikir melihat objek hidup padahal bukan.
Stereogram dapat dilihat tanpa menggunakan alat apapun, cukup dengan mata gamblang. Berbeda dengan gambar tiga dimensi yang polpuler sekarang. Seperti yang ditampilkan di film atau animasi tiga dimensi yang menggunakan konsep polarisasi cahaya. Gambar biasanya diberi warna berbeda seperti warna biru dan merah. Untuk melihat gambar tersebut dibutuhkan alat bantu seperti kacamata 3D.