Setahun Lalu di Surga Baret Coklat

Oleh: Hilal Zirhamjaen (Murid kelas XII MIA 2)

Kenangan itu kembali mengusik memori saya, Ketika menatap kalender yang sengaja di bulatkan menandakan bahwa hari itu sangat penting bagi hidup saya. Bertepatan dengan tanggal 14 agustus 2024 menjadi hari spesial bagi seluruh anggota kepramukaan seluruh Indonesia. Dengan bangga saya bercerita bahwa tahun lalu saya menjadi salah satu perwakilan Jeumala Scout atau murid Dayah Jeumala Amal untuk mengikuti RAIMUNA NASIOAL XXI. Pada tanggal 14 Agustus 2023 saya hadir langsung di lapangan utama Cibubur untuk memperingati Hari Pramuka Nasional bersama dengan 25 ribu peserta pramuka lain dari seluruh Indonesia sekaligus acara pembukaan RAIMUNA NASIOAL XII.

 Ketika Terik matahari menghantam langit Cibubur, bukannya menjadi suatu halangan, melainkan menambah semangat anak-anak pramuka dari seluruh Indonesia untuk antri di pintu utama lapangan Bumi Perkemahan Cibubur. Orang-orang berpakian rapi dengan mata awas memeriksa satu persatu peserta yang akan hadir di lapangan utama menjadi pertanyaan bagi saya, “untuk apa ya semua pengamanan ini ?”

Dari info yang saya dapat, ternyata Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sebagai kakak wakil mabinas Indonesia, hadir langsung untuk memperingati hari pramuka Indonesia sekaligus membuka acara RAIMUNA NASIONAL XII. Selain hadirnya Wakil Presiden Indonesia, banyak hal-hal yang sangat hebat terjadi pada hari itu. Ketika bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia, bertukar budaya hingga acara opening ceremonial RAIMUNA NASIOAL XII adalah hal-hal yang sangat memorial bagi saya. Ketika tahun-tahun sebelumya saya memperingati hari kepramukaan di gugus depan masing-masing, justru pada saat itu saya hadir langsung di surganya para anak pramuka seluruh Indonesia. Lantas menjadi pertanyaan bagi saya, kenapa tanggal 14 agustus menjadi hari pramuka nasioal?

Melalui Sejarah singkat Ketika Gerakan kepanduan mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1912 dengan nama Nederlands Padvinders Vereeniging. Kemudian gerakan kepanduan pada 1916, diprakarsai oleh Pangeran A.A. Mangkunegara VII tanpa campur tangan dari Belanda. Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO). Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu, seperti jong java Padvindery (JJP), Nationale Islamftsche Padvinderzj (NATIPIJ), Sarekat Islam Afdeling Padvindery (SIAP), dan Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau HW.

Setelah dilarang menggunakan istilah Padvindery oleh Pemerintah Hindia Belanda. KH Agus Salim mencetuskan ide untuk mengganti Padvenders dengan nama pandu atau kepanduan. Sejarah juga telah mencatat bahwa gerakan pramuka (kepanduaan), turut berperan aktif dalam Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Yang Kemudian tercetusnya sumpah pemuda, sehingga kepanduan Indonesia semakin berkembang.

Setelah mengalami lika-liku dan banyaknya organisasi kepanduan yang beridiri di Indonesia dalam kurun waktu 1950-1960. 100 organisasi kepanduan terhimpun dalam tiga federasi organisasi, yaitu IPINDO, POPPINDO dan PKPI. Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memberikan amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka. Presiden Soekarno menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia, dan kemudian meleburnya menjadi organisasi baru, yang bernama GERAKAN PRAMUKA.

Kepramukaan

Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang kita ketahui saat ini disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961. Kemudian pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat, setelah Presiden Soekarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.

Selain sejarah Hari Pramuka Nasional, lantas pada hari yang bersejarah itu adalah moment yang saya manfaatkan untuk memperkenalkan dan berkenalan dengan budaya lain. Ketika melihat saudara kita yang dari tanah Papua tercinta tidak mengenakan alas kaki Ketika berjalan justru membuat saya penasaran, seperti apa ya berjalan berkilo-kilometer  tanpa menggunakan alas kaki?. Karna penasaran, setelah berkenalan saya langsung mempraktekkannya. Alhasil, tumit kaki menjadi pecah-pecah. Pada hari itu pula kami menyaksikan atraksi terjun payung dari TNI AU seraya mengibarkan Bendera Merah Putih sekaligus Bendera Tunas Kelapa kebanggan pramuka, Menambah kesan yang sangat Istimewa bagi siapapun yang melihatnya.

Maka pada tahun ini, 14 Agustus 2024 kami hanya bisa memperingati Hari Pramuka Nasional di Gugus depan atau di pesantren kami. Meskipun tak semeriah tahun lalu, Hari Pramuka nasional tetaplah Istimewa. Dengan harapan banyak teman-teman khususnya anggota Jeumala Scout bisa menghayati hari itu dengan khidmat dan penuh suka cita. Ingat, pramukawan sejati bukanlah ia yang menggunakan seragam pramuka kemana pun dan bukan juga yang ikut even besar, akan tetapi pramukawan sejati adalah ia yang berbudi pekerti tinggi, peka terhadap keadaan dan yang pasti selalu mengamalkan Trisatya dan Dasadarma.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *