Tamurru al sa’atu bi sur’atin kamarri al sahabi tara halaha. Ungkapan syair di atas menggambarkan bahwa perjalanan waktu sangat cepat, sangking cepatnya disandingkan dengan pergerakan awan sangat cepat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Begitulah yang dirasakan manusia saat ini, terasa tahun 1445 baru saja dijalankan padahal tanpa sadar sudah dipenghujung tahun. Untuk itu penting kiranya bagi umat Islam untuk merenung, mengevaluasi, dan merencanakan akhir tahun ini agar lebih bermakna dan bermanfaat. Untuk itu mari kira tutup tahun 1445 H dari berbagai lensa
A. Lensa ta’abbudi (spiritual)
- Refleksi dan Muhasabah:
Salah satu unsur penting yang wajib diingat umat Islam adalah keberadaannya di muka bumi ini sebagai hamba yang mengharapkan Ridha Ilahi. Menutup tahun Hijrah selaku Umat Muslim wajib merenungkan perjalanan spiritualnya selama setahun terakhir, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan membuat resolusi untuk meningkatkan kualitas ibadah di tahun 1446 H.
- Taubat dan Istighfar:
Menjelang akhir tahun, banyak yang memanfaatkan waktu ini untuk bertaubat dan memohon ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Ini adalah momen introspeksi yang mendalam untuk membersihkan hati dan jiwa. Islam melalui para nabi dan ulama telah memberikan aturan untuk diikuti dan dijalankan oleh umat, termasuk doa akhir tahun yang dibaca.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, اَللّٰهُمَّ مَاعَمِلْتُ
فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ. وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ , اَللّٰهُمَّ إِنِّي اَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِيْ, وَمَا عَمِلْتُهُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللّٰهُمَّ يَا كَرِيْمُ. يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ, وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
B. Lensa Sosial
- Kebersamaan dan Silaturahmi:
Akhir tahun Hijrah sering dijadikan waktu untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, dan komunitas. Perayaan dan kegiatan bersama seperti pengajian, doa bersama, atau makan bersama menguatkan ikatan sosial.
- Kegiatan Amal dan Sosial:
Banyak komunitas Muslim yang mengadakan kegiatan amal, seperti memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan, mengunjungi panti asuhan, atau melakukan kerja bakti untuk membantu sesama.
C. Lensa Pendidikan dan Pengetahuan
- Evaluasi Diri dan Perencanaan:
Akhir tahun Hijrah adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi pencapaian pribadi, baik dalam hal pendidikan, karier, maupun pengembangan diri. Umat Muslim dianjurkan untuk merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mencapai tujuan mereka di tahun mendatang.
- Pengembangan Keilmuan:
Mengikuti seminar, membaca buku-buku agama, atau mengikuti kelas-kelas pengajian adalah cara untuk memperdalam pengetahuan agama dan memperkuat iman.
D. Lensa Budaya
- Perayaan Tahun Baru Hijrah:
Di beberapa negara Muslim, akhir tahun Hijrah disambut dengan perayaan sederhana, seperti membaca doa awal dan akhir tahun Hijrah, dan mengikuti acara-acara budaya yang menampilkan nilai-nilai Islam.
- Tradisi Lokal:
Setiap komunitas Muslim mungkin memiliki tradisi unik mereka dalam menyambut akhir tahun Hijrah. Tradisi ini memperkaya keragaman budaya Islam dan menambah semarak perayaan.
E. Lensa Ekonomi
- Persiapan Finansial:
Menjelang akhir tahun, umat Muslim sering melakukan evaluasi keuangan, termasuk perencanaan zakat, sedekah, dan pengeluaran lainnya untuk tahun mendatang. Ini membantu memastikan bahwa mereka memenuhi kewajiban finansial mereka sesuai dengan ajaran Islam.
- Investasi dalam Kebaikan:
Banyak yang melihat akhir tahun sebagai waktu untuk meningkatkan investasi dalam bentuk amal jariyah, yang memberikan manfaat jangka panjang baik di dunia maupun di akhirat.
Akhir tahun Hijrah adalah momen yang kaya dengan makna dan kesempatan untuk melakukan perbaikan diri. Dengan memanfaatkan momen ini dalam berbagai lensa, umat Muslim dapat lebih siap menghadapi tahun baru dengan semangat, tekad, dan ketulusan yang lebih besar.