SHALAT

Oleh: Muhammad Nizarullah, S.sos.

Abdulah ibn Abbas R.A. pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda “Allahumma latada’ fina syaqiyyan wala mahruman”. Ya Allah jangan Engkau letakkan celaka atas kami dan jangan pula Engkau jadikan kami orang-orang yang meninggalkan Shalat. Inilah doa yang diwasiatkan Nabi SAW. untuk dibaca setiap saat khususnya setelah shalat fardhu agar terhindar dari celaka dan meninggalkan shalat.

Dikatakkaan oleh Syaikh Muhammad Ali Ibn Abdur-rasyid dalam Kitab Al-Yawaqitu wal Jawahir bahwa Ketika Rasulullah hendak wafat, tepat saat ruh nya sampai di dada, mulut beliau tak berhenti mengucap “Wahai umat ku, jangan tinggalkan shalat, dan jangan engkau siksa hamba sahayamu.” Jika diqiyaskan dengan hari ini, maka maksud Nabi SAW. adalah jangan engkau sakiti binatang peliharaanmu.

Tepat saat ruh nya sampai di tenggorokan, bukannya Baginda Nabi SAW. teringat akan istri dan anaknya, melainkan umat nya. Keluarlah tiga kata terakhir dari mulut beliau sebelum mengucapkan kalimat syahadat, “ummati, ummati, ummati,” yaitu, “ummat ku, ummat ku, ummat ku.”

Seorang guru bertanya kepada muridnya.

“Anakku, jelaskan kepadaku, dosa apa yang paling besar di dunia ini?”

“Berzina dan berjudi, Syaikh.”

“Ada dosa yang lebih besar dari itu wahai anakku, jika engkau meninggalkan shalat fardhu. Sebutkan ada berapa yang wajib dibasuh saat berwudhu dan ada berapa rukun shalat anakku?”

“Yang wajib dibasuh saat berwudhu ada 4 Syaikh, membasuh muka, membasuh pergelangan tangan, membasuh sebagian kepala, dan membasuh kaki. Sedangkan rukun shalat ada 13 Syaikh.”

“Tamam anakku, jika dijumlahkan ada 17. Maka jika satu saja waktu engkau meninggalkan shalat fardhu, engkau sudah melakukan dosa besar, karena tidak ada amalan lain yang jika tidak dikerjakan akan mendapatkan 17 dosa. Dan ketahuilah anakku, jika engkau meninggalkan shalat dengan sengaja maka namamu sudah ditulis di pintu neraka. Engkau harus selalu mengupayakan amalan-amalan shalih untuk menghapus namamu di pintu neraka. Jika engkau terus menerus tidak melakukan shalat fardhu, namamu akan selalu dicatat di pintu neraka tepat dimana tertulis namamu sebelumnya. Sehingga namamu akan menjadi tebal karena terus ditimpa dan membuatmu sukar untuk menghapusnya.

“Lalu, bagaimana aku bisa menghapus dosa meninggalkan shalat, Syaikh?”

“Qadha, anakku. Sempatkanlah qadha shalat fardhu yang sudah engkau tinggalkan. Jika engkau meninggal dalam keadaan menuntaskan shalat fardhu, semua dosa meninggalkan shalat akan diampuni Allah SWT.”

“Anakku, tahukah engkau kenapa dalam berwudhu hanya diwajibkan membasuh 4 macam?”

“Tidak, Syaikh.”

“Itulah anggota tubuh yang sering kali melakukan dosa, anakku. Karena itulah kita wajib membasuh keempat anggota tubuh itu saat berwudhu, agar dosa yang dilakukan anggota tubuh itu berguguran. Sebagaimana air yang jatuh maka seperti itulah dosa-dosa kecil akan berjatuhan.”

Pintu neraka itu tertutup bagi kaum muslimin, hanya saja, mereka sendiri yang membukakannya dengan melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. maka, ketika api melihat orang yang berdiri di pintu neraka, lidah api yang membara menyambut penghuninya dengan sambaran yang dahsyat.

“Inna shalata tanha ‘anil fahsyai wal mungkar.” Manusia itu tak luput dari dosa, oleh karenanya, shalat lima waktu menggugurkan dosa-dosa kecil dan mencegah daripada kemungkaran. Namun jika ada niat dalam hati untuk melakukan dosa, berfikiran akan gugur dengan shalat, maka hal itu bisa saja murtad karena menganggap agama hanya permainan semata. Wallahua’lam.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *