Oleh: Teuku Azman
Mesir merupakan salah satu negara yang mayoritas muslim. Dari sisi sejarahnya, Mesir memiliki peradaban tertua di dunia. Ketika Islam hadir di sini, banyak tradisi yang mengedepankan nilai luhur Islam diantaranya: maidaturrahman, fanous dan banyak lagi. Maidaturrahman ialah jamuan berbuka puasa yang dihidangkan oleh masyarakat Mesir secara gratis, hidangan ini terdapat di mesjid-mesjid bahkan jalan-jalan. Sedangkan fanous merupakan lentera hias berbagai ukuran. Biasanya dipajang di depan rumah dan jalan-jalan setapak. Disebut juga lentara Ramadhan karena biasanya hanya digunakan ketika Ramadhan.
Seperti di Negara lain, Mesir juga terkena dampak Pandemi, dalam hal ini, Pemerintah Mesir sendiri sudah mengeluarkan surat edaran mengenai larangan berkumpul dalam jumlah yang besar serta larangan melakukan salat berjamah di mesjid, otomatis Ramadan lalu buka bersama dan tarwih juga ikut ditiadakan. Meskipun Ramadan tahun ini tak semeriah tahun-tahun sebelumnya, saya mencatat ada beberapa hal yang masih dilakukan oleh masyarakat Mesir untuk menyambut Ramadhan, salah satunya membuat kue kunafa. Kunafa merupakan makanan manis yang terbuat dari tepung gandum yang diolah seperti mie kering atau bihun. Di bagian dalamnya terdapat campuran keju dan kacang-kacangan serta sirup manis dengan toping buah ceri, delima, atau rasperberry.
Dalam literatur disebutkan bahwa kue kunafa ini sudah ada sejak jaman Muawiyah ibn Abu Sufyan, ini termasuk makanan mewah kerajaan pada saat itu. Ada juga riwayat yang mengatakan bahwasanya kue ini baru ada pada masa Fathimiyah, dan sebagian mengatakan permulaannya pada masa Mamalik. Meskipun teknologi sudah berkembang, dan banyak kue-kue baru bermunculan, kunafa masih menjadi makanan favorit bagi masyarakat Mesir, meskipun kue ini ada dijual sepanjang tahun,
Kami mendapat banyak sekali pengalaman hidup berada di Mesir, belajar mencintai Mesir termasuk bahasa dan makanannya, apalagi sistem belajar di al-Azhar dengan talaqqi dan kuliah dengan mengajarkan prinsip wasatiyah (moderat) kepada para pelajarnya. Semoga tulisan ini menjadi penyemangat kepada adik-adik kami Dayah Jeumala Amal untuk terus menuntut ilmu termasuk belajar ke al-Azhar Mesir.
Alumni Dayah Jeumala Amal, Mahasiswa S1 Universitas al-Azhar, Kairo-Mesir