Oleh: Nailah Tasya ( XII MIA 5)
Pilkada – Generasi muda yang mencapai usia 17 tahun ke atas telah terdaftar sebagai pemilih. Merupakan hak dan kewajiban seorang Warga negara Indonesia untuk mengikuti Pemilu. Generasi muda juga memiliki peran yang sangat penting dalam menyokong keberhasilan Pemilu. Mengingat, untuk pertama kalinya anak muda mendominasi dalam daftar pemilih. Terkait anak muda dan gen-Z, berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT), Pemilih tahun 2024 yang telah ditetapkan KPU pada tanggal 2 Juli 2024 yang diumumkan langsung oleh ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah sebanyak 204.207.222 pemilih. Diantaranya sebanyak 55% dari total DPT adalah anak Muda dan Gen-Z.
Sosialisasi Pilkada mengenai kepentingan dan ketertiban negara sangat dianjurkan untuk menghindari terjadinya suara rusak dalam pemilihan, serta membuka wawasan dan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya kegiatan demokrasi yang dilakukan secara sempurna tanpa adanya kerusakan. Mengingat, anak muda merupakan pemula dalam kegiatan demokrasi politik ini, dimana anak muda masih minim pengetahuan terkait tata cara pelaksanaan kegiatan demokrasi.
Di sisi lain, ada beberapa dampak negatif yang terjadi selama Pilkada Ini berlangsung. Salah satunya adalah Serangan Fajar atau suap. Serangan Fajar sangat populer di kalangan masyarakat. Dimana, orang yang mencalonkan diri dari berbagai partai sedang marak-maraknya membagikan uang dengan alasan yang tidak jelas. Karena banyaknya kejadian suap-menyuap ini, disarankan agar anak muda lebih teliti jika mendapati hal tersebut. Karena, bisa saja mereka berkata bahwa yang mereka berikan hanya sekedar hadiah berupa uang jajan atau sebagainya. Namun, ujung-ujungnya mereka mempromosikan Partai, dan momohon bantuan untuk memilih nomor partai mereka. Tanpa disadari, kita telah terseret dalam kasus Serangan Fajar atau suap-menyuop. Sangat diharapkan anak muda lebih memerhatikan hal-hal tersebut, agar tidak terjerumus pada hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri.
Kita juga dapat melihat bahwa saat ini banyak anak muda yang melakukan Pemilu hanya sekedar formalitas beleka. Anak muda juga tidak melihat seberapa tepat calon yang mereka Pilih. Semua itu terjadi dikarenakan kurangnya semangat juang dan rasa cinta tanah air anak muda untuk merubah Indonesia ke arah yang lebih baik. Mengingat satu suara dapat menentukan calon pemimpin masa depan. Oleh karena itu, anak muda sangat penting untuk meningkatkan rasa kepedulian yang tinggi untuk negri kita bersama; yang menghidupkan jiwa dan raga, yakni Indonesia tercinta.