Kata Pengisi; Menggunakannya atau Menghindarinya?

Kebanyakan orang saat berbicara sering sekali menyelipkan kata yang tidak ada manfaatnya, seperti “mmm” atau “eee”. Jika diperhatikan lagi, penggunaan kata yang kurang bermakna ini bukan hanya oleh mereka yang masih belajar atau berbicara sehari-hari, namun sekelas orang penting dalam berbagai bidang juga tidak lepas dari hal ini bahkan Pak Jokowi dan Donald Trump. Kata nirguna lain yang juga kerap diselipkan penutur bahasa Indonesia ialah, antara lain “begitu”, “apa”, dan “jadi”. Ternyata bukan hanya kita yang seperti itu. Penutur bahasa Inggris pun acap menyelipkan “so”, “like”, dan “you know” ketika berbicara.

Penyelipan kata yang nirguna tersebut bernama kata pengisi (filler word). Kebanyakan pengajar wicara publik (publick speaking) menganjurkan untuk menghilangkan penggunaan kata pengisi karena menunjukkan kegugupan atau keraguan. Meski penanda keraguan memang merupakan salah satu fungsinya, kata pengisi sebenarnya punya beberapa fungsi lain.

Kenapa Kata Pengisi Digunakan?

Ada beberapa alasan (baik dan buruk) orang menggunakan kata pengisi.

  1. Permintaan persetujuan: Penanda wacana bisa digunakan untuk meminta perstujuan atau konfirmasi dari pendengar, seperti pertanyaan “ya, kan?” atau “right?”.
  2. Penunjuk kesantunan: Kata pengisi digunakan untuk menjaga muka kawan bicara atau menghindari potensi konflik. Kata seperti “yah” atau “well” lazim digunakan untuk fungsi ini.
  3. Penarik perhatian: Ketika menyadari kesalahan ucap, seseorang dapat menyelipkan kata pengisi untuk mengisi jeda saat ia mencoba memperbaiki ucapannya, semisal “begitu” dan ” you know”.
  4. Pengulur waktu: Kata pengisi dapat digunakan ketika seseorang membutuhkan waktu lebih untuk memikirkan apa yang dikatakan selanjutnya. Hal ini menunjukkan keraguan saat berbicara.
  5. Pengoreksi kesalahan: Ketika menyadari kesalahan ucap, seseorang dapat menyelipkan kata pengisi untuk mengisi jeda saat ia mencoba memperbaiki ucapannya, semisal “maksud saya” atau “I mean”.

Walaupun sering dianggap sebagai tanda ketidakpastian atau kurang percaya diri, penggunaan kata pengisi tidak selalu menunjukkan kelemahan berpikir. Hal ini juga dapat menjadi alat komunikasi yang berguna untuk menjaga aliran percakapan dan hubungan dengan pendengar. Pemahaman terhadap fungsi dan penggunaan kata pengisi bisa membantu berkomunikasi dengan lebih efektif dan bijaksana.

Timbul pertanyaan, kapan saja kata pengisi digunakan dan kapan tidak digunakan. Mengutip J Mem Lang (2012), kata pengisi dapat membantu pendengar memprediksi apa yang akan dikatakan, dan memberi pendengar waktu untuk memproses apa yang telah dikatakan. Dengan kata lain, ada bukti yang jelas bahwa tidak semua kata pengisi itu buruk. Namun, kapan saja kata ini harus digunakan?

Pertama, Dalam Percakapan Santai; kata-kata pengisi tentu tidak akan menjadi masalah kalau saja digunakan kala mengobrol dengan teman dekat. Kedua, Ketika Menyampaikan Makna yang Berharga; jangan takut untuk menggunakan kata pengisi apalagi sedang ingin menyampaikan sesuatu yang maknanya dalam dan berharga. “Oh” adalah cara yang berharga untuk mengekspresikan kegembiraan. “Hmm” adalah cara yang bagus untuk memberitahu orang lain “Saya sedang berpikir, beri saya waktu sebentar.”. Ketiga, Untuk Memperlancar Percakapan yang Canggung; Terkadang, menambahkan kata pengisi seperti “so” dan “um” ke dalam kalimat menjadi suatu hal bijaksana yang berguna untuk mencairkan suasana.

Tentu saja, untuk anda yang menganggap kata pengisi adalah sebuah kekurangan karena menunjukkan keraguan atau kesalahan dan ingin menguranginya, inilah beberapa kita yang mungkin berguna. Pertama, Sadari Penggunaan; perhatikan rekaman bicara kita untuk mengenali pola penggunaan kata pengisi. Kedua, Latih Jeda; latih bicara dengan jeda yang disengaja daripada mengisi kekosongan dengan kata pengisi. Ketiga, Perlambat Tempo; berbicara lebih lambar bisa memberi waktu untuk berpikir tanpa perlu menggunakan kata pengisi. Terakhir, Perbanyak Kosakata; memiliki kosakata yang kaya bisa membantu menemukan kata yang tepat dengan cepat dan mengurangi kebutuhan kata pengisi.

Dapat digarisbawahi bahwa kata pengisi ini merupakan bagian alami dari komunikasi lisan yang memiliki berbagai fungsi penting. Ia membantu menjaga aliran percakapan, menarik perhatian, dan memberikan waktu tambahan untuk berpikir. Walau kadang dianggap negatif, pemahaman yang lebih mendalam tentang kata pengisi bisa membantu kita menggunakannya dengan lebih efektif dalam berbagai konteks komunikasi. Nyanban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *