Oleh: Irhamna, S.Sos.
Lulusan Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Alumni Dayah Jeumala Amal
Di dunia modern kini, masih terdapat masyarakat yang masih berfikir bahwa untuk dapat mendunia maka harus mengenyam pendidikan umum atau sekolah umum. Seolah olah jika menjadi santri, pilihan masa depan hanya akan berakhir menjadi seorang pemuka agama yaitu menjadi ustad atau ustazah.
Padahal potensi santri terlebih lagi santri yang mengenyam Pendidikan di pesantren atau dayah terpadu, juga dapat berkiprah dalam berbagai bidang. Selain itu, pandangan sempit tentang masa depan seorang santri seolah menggambarkan bahwa alumni dayah tidak dapat berkontribusi di kancah global. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk meluruskan pemikiran tersebut.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuktikan kepada masyarakat secara meluas bahwa alumni dayah punya prestasi yang gemilang bahkan di ranah internasional. Apa saja yang harus dipersiapkan oleh seorang santri untuk menjadi alumni yang mendunia?
Pertama, kemampuan bahasa asing. “Language is our crown” yang artinya bahasa adalah mahkota kita adalah uslub yang pasti tak asing terdengar di telinga santri. Bahasa merupakan kunci agar santri dapat berkiprah di ranah global. Banyak alumni yang berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri karena modal penguasaan bahasa asing berupa bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Saat ini, untuk dapat mengenyam pendidikan keluar negeri, maka sudah sepatutnya santri dapat menguasai tes bahasa inggris seperti TOAFL, TOEFL dan IELTS. Tidak hanya itu, mempelajari budaya lain juga tak kalah penting karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kedua, Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di era digitalisasi, santri sudah seharusnya membekali diri dengan menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan termasuk juga soft skills dan hard skills untuk dapat berkarir di berbagai bidang ketika telah menjadi alumni, bahkan mendapatkan kesempatan bekerja di perusahan-perusahaan asing baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, penguasaan teknologi juga sangat diperlukan untuk mendapatkan update informasi yang dibutuhkan.
Ketiga, menyebarkan kebenaran dan nilai-nilai Islami. Menjadi alumni dayah bukan berarti melupakan nilai-nilai sesuai dengan ajaran Islam. Justru dengan mendapat gelar alumni dayah. atau pesantren diharapkan dapat menjadi privilege untuk terus berdakwah hingga ke kancah global terlebih lagi jika menguasai bahasa asing dan dapat memanfaatkan sosial media dengan baik.
Oleh karena itu, seorang santri sudah seharusnya mempersiapkan diri sebelum menghadapi kenyataan dunia luar yang sebenarnya. Jadi untuk bisa mendunia, maka seorang santri dayah atau pesantren harus dapat mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk dapat bersaing pada tingkat lokal, nasional hingga mencapai level internasional.