Oleh: Azmi Abubakar, Lc, MH
Salah satu hak muslim ke muslim lainnya adalah saling memberi nasehat sebagaimana dikatakan dalam hadis Riwayat Muslim Waidzan Tansahaka Fansah Lahu. Dalam Surat Luqman juga kita mendapati bagaimana nasehat Lukman bin Hakim kepada anaknya, Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar, Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui, Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah.
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Betapa sebuah nasehat yang begitu besar manfaatnya yang kita rasakan sekarang dan sampai hari kiamat. Menilik kepada sejarah kerasulan, sudah menjadi rutinitas para sahabat untuk meminta nasehat dari manusia paling mulia, Aushani ya Rasulallah Beri kami nasehat wahai Rasulullah. Manakala Rasulullah mengutus Muaz bin Jabal ke Yaman, maka Muaz meminta nasehat.
Bahwa nasehat adalah sebuah kebutuhan manusia yang mampu menundukkan hati kembali kepada cahaya kebenaran dan keyakinan akan diri. Tradisi memberi nasihat terus dirawat dengan baik, dan menjadi sebuah peradaban mulia dalam Islam, dimana agama ini terur tersebar ke muka bumi dengan nasehat yang mampu mennggetarkan hati, nasehat yang berasal dari hati masuk ke hati.
Iman kita bisa naik dan turun, kemampuan kita dalam mengelola hati juga mempengaruhi iman, ketika hati kita ini telah diselimuti berbagai penyakit hati, maka seolah badan kita menjadi berat untuk beribadah (geuhen tuleung) Ketika kita bisa menjaga hati dari pengaruh negatif kita mempunyai banyak kesempatan dan ruang untuk terus meningkatkan kualitas ibadah.
Maka itu kita dianjurkan untuk memilih pergaulan yang mendukung ibadah kita kepada Allah. Selalu bersama dengan orang yang acuh dan menasehati. Likulli makam makal, nasehat itu mendapat tempat sesuai dengan permasalahan, ada porsi nasehat untuk umara sebagaimana eksistensi umara dahulu yang selalu meminta nasehat kepada para ulama. Ada nasehat orang tua kepada anaknya.
Bahkan saban hari ada nasehat yang mengalir di warung kupi, nasehat yang bahkan mampu membangkitkan semangat untuk hidup , nasehat tentang kopi dan bagaimana menghasilkan kopi, ini dikelompokkan dalam nasehat nasehat dunia.
Sudah seharusnya sebagai orang tua dari anak-anak kita memberi nasehat, membangunkannya ketika azan shalat shubuh, alangkah sayangnya ketika sang anak membutuhkan nesehat orang tua malah tidak ada waktu untuk sang anak. Ibu rumah tangga sebagai ummul madrasah tak mampu meksanakan tugasnya yang utama.
Sebenarnya tak ada kata menyerah dalam memberi nasehat apagi untuk generasi muda, generasi yang perlu proses kembali ke jalan yang benar akibat arus globalisasi yang kian pesat. Timggal bagaimana gaya dan alur kita memberi nasehat yang bisa diterima, bukan malah menghinakan para khalayak di muka umum, meredahkan antar golongan .
Salah satu magnum opus yang menjadi kekayaan khazahan Islam adalah wasiatnya Imam Al-Ghazali kepada murid-muridnya yang terangkum dalam Ya Ayyuhal Walad. Sebuah karya besar yang berisi nasihat luhur tentang ilmu dan akhlak.
Mari kita galakkan dengan penuh semangat untuk terus melaksanakan nasehat yang telah diberikan Rasulullah, para sahabat dan ulama. Niscaya hati kita semakin hidup, juga bagi generasi muda kita masih mau mendengar nasehat luhur orang tua.
Di momen hari guru sedunia ini, untuk para guru, pendidik dan dai teruslah memberi nasehat kepada siapa saja kaum muslimin, baik secara lisan maupun tulisan dan yang lebih penting lagi melalui tingkah laku luhur. Karena setiap muslim itu bagaikan saudara sekandung bagi muslim lain yang mempunyai hak untuk saling memberi nasehat.