Oleh: Nazira Thahira
Kelas XI IPA 4
“Muhammad sesekali bukanlah ayah dari seorang laki-laki di antara kamu sekalian, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para Nabi dan Allah maha mengetahui segala sesuatu”,33:44
“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu”, 33:21
Alunan kalamullah yang mengagungkan Nama RabbNya, dinginnya subuh disertai angin menusuk tulang ciptaannya, Aslan, salah satu mahasiswa di Rossiky salah satu mahasiswa di Rossigskig Islamy Institute, Kazan, Tatarskan, Rusia. Ia telah melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, yaitu ibadah salat subuh.
“Assalamualaikum, shabahal khair Aslan..”, sang empunya nama mengadah, wa’aikumsalam, sabahannur, Aslan berdiri dan merapikan sedikit pecinya jua menerima uluran salam dari Fateh, temannya. Keduanya berjalan santai keluar masjid menikmati terpaan udara segar dari pagi yang berkah ini. Aslan dn Fateh berkuliah di fakultas yang sama sebagai mahasiswa rantau, hanya saja berbeda jurusan.
“eh ntar sore ada event di taman Kazan, mau join ngaa..”? Fateh membuka pembicaraan.
“Even apa”?
“Biasa taruhan cewe…”, jawab Fateh sambil merengangkan otot-ototya.
“Mendesak, tapi tidak penting..” batin Aslan. Aslan menoleh ke rah Fateh dan menepuk pelan bahunya. Sesungguhnya tanda baiknya keislaman seseorang adalah meningalkan segala hal yang tidak penting baginya. Ujar Aslan pelan dan keduanya duduk di taman masjid Universitas.
Aslan membuka tutup botol yang berisi air dengan campuran biji selasih. “Bismillahirrahmanirrahim..”, Aslan meneguk air yang telah ia siapkan sebelum berangkat salat jamaah subuh, “Alhamdulillah..”, Aslan mengambil nafas dan mengulangi hal sama sebanyak tiga kali dna itu membuat Fateh menatap Aslan dengan heran seolah mengerti maksud tatapan Fateh, Aslan berkata: nabi Muhammad selalu mengambil nafas tiga kali sewaktu minum, lalu bersabda demikian itu lebih memuaskan, lebih menyehatkan dan lebih menyembuhkan , Fateh ber-oh ria.
Tiba-tiba notifikasi masuk ke gawai Fateh , dari ibunya, “jangan lupa Tadabbbur al-Kahfi, Fateh bergumam, “kenapa sih, Juamat itu bagusnya tadabbur alkahfi@? Tanynnya.
Banyak sih manfaatnya terindar dari fitnah dajjal, dan menurut hadits riwayat Hakim yang mem bacanya akan disinari cahaya diantarara dua Jumat, jawab Aslan sebeluum akhirnya meraka kembai ke asrama untuk sarapan.
Sengatan matahari mulai menyengat dan memakssa insan untuk membuka mata kepada dunia dan mencari keberkahan. Usai salahat dhuha, Aslan mengadahkan tangannya memohon kepada sang khaliq hingga butiran bening lolos dari pelupuk mata aslan. Ya.., Aslan, hanyalah seorang hamba yang lemah tanpa daya. Setelahnya ia beranjak diiringi sedekah Dhuha yang selalu ia niatkan kepada waled dan bundanya, Aslan duduk di taman kampus ditemani buku juga al-Quran. Aslan terus mengulang-ngulang pelajarannya. Aslan yakin, apa yang dilakukannya bukannlah hal yang sia-sia, sampai si mana waktu ia meninggalkan pekerjaannya dan menunaikan perintah Rabb Nya.
Aslan baru saja bersuci dan kini ia dalam balutan jubbah disertai haruman yang dianjurkan oleh Rasul.
“Ah, bro…wangi banget., mandi parfum? Itu suara milik Alex, temannya, “mau cari jodoh ya.. hahaha… “, timpalnya dan disusul tawa.
Dalam Hadits Rasul, Ibn Hibban dan al-Hakim serta Imam Bukhari; akan diampuni dosanya diantara dua Jum’at, Aslan tersenyum
“Ah, sok asik..” bawa Hadith, timpal yang lain,
Sok suci, beo Alex dna kemdian Alex and the genk pergi meninggalkan Aslan sendirian, Di saat itu juga Fateh muncul dan menepuk bahu Aslan pelan
“Udah, gak usah diikirn yuk..”, Feteh menghibur Aslan.
“Eh, Fateh, udah wudhuk nih”, jawab Aslan.
“Ntararan aja di masjid..”,.. hehe..
Eh. Eh.. mau ihram dan umrah vvip, Aslan menahan Fateh tentu.
Nah., siapun yang mulai dari rumahnya menuju suatu masjid dengan mengambil wudhu akan mendapatkan pahala yang setara dengan pahala orang yang meninggalkan rumahnya dengan ihram untuk haji, siapapun yang tealah mempunyai wudhu kemudian meningalkan rumahnya untuk salat akan mendapatkan pahala setara dengan umrah. Jika orang ini tinggal dalam masjid sesudah salat dan menantikan slaat yang berikutnya namanya akan dicatat dlaam illiyin, masya Allah syaikuhuna, takjub Fateh disusul pukulan ringan dari Aslan.
“Iya.,, iya, bercanda, ya sudah, wudhu dulu ya”, pamit Fateh.
Sesampai di Masjid, Aslan mendirikan dua rakaat sambil menunggu khatib. Selang beberapa menit setelahnya Khatibun langsung berkhutbah dna menunaikan salat Jumat. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah bersabda Allah telah memalingkan ornagsebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka. oleh karena itu, hari raya orang Yahudi adalah Sabtu dan hari raya Nasrani hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjaidkan hari Jumat sebagai hari raya. Bukankah sungguh mulia hari di mana Adam diciptakan bahakan kiamat tidak terjadi kecuali pada hari jumat.
Aslan kembali ke asrama dan mengambil nasi secukupnya, ia bergabung dengan teman-temannya, seusai makan, sebagian dari mereka mengobrol singkat sambil makan buah-buahan sebagai penutp, Aslan menjilati jairnya, hal ini dilakukan berdasarkan sunah Nabi.
Salat Ashar sudah berlalu sejak tadi kini banyak mahasiswa yang berolah raga untuk ,engakiri Jumatnya, tidak sedikit juga yang iktikaf bahkan beribadah, bertasbih memuja namaNya. Aslaam memndpaat kabar bahwa ia dipanggil dosen pembimbingnya dalam pelajaran agama, padanya gemuruh luar biasa, ia mengingat-ingat kembali apa kesalahan yang telah ia perbuat.
“Muridku, Sayid Aslam, budi pekerti dan sikabamu membuat kami senang dan kamu adalah contoh kepada teman-temanmu, berjuang hidup meneladani Rasul memang begitu sulit, nak.. tapi ingat itu adalah hal yang tidak memerlukan bakat, kamu murid pilihan, Aslan, semoga Allah emmberkatimu.
Aslan berdoa agar tidak riya, dan ia dipercayakan menjadi khatib Jumat berikutnya. Seperti namanya ia adalah singa yang gagah. Aslan ingin mencontoh hidup Rasul. Ia bukannlah singa yang terperangkap di dalam sirkus yang menjadi tawaan dan cemoohan orang lain. Ia pemuda yang berhasil membentuk kaakternya sesuai teladan Rasul.