Luengputu. Sebagaimana lazimnya setiap tahun, Dayah Jeumala Amal kembali mengadakan perayaan tahun baru Hijriah, 1 Muharram 1441 H bertepatan 1 September 2019. Perayaan tahun baru Islam disisi dengan tausiyah agama, bertindak sebagai penceramah, imam dan khatib masjid Blang Paseh, kota Sigli. Tgk. Junaidi, S.H.I.
Dalam sambutannya, Wakil Direktur Dayah Jeumala Amal, Tgk. Muhammad Fadhli Amin, M.Sos.I, menyebutkan bahwa hijrah masa sekarang adalah berpindahnya perilaku kita ke arah yang lebih baik, tidak lalai dan menggunakan waktu dengan baik.
Dalam tausiyahnya, Tgk Junaidi, S.H.I mengisahkan fase sejarah Rasulullah, sosok yang tidak pernah melihat ayah. Setelah turun wahyu pertama, iqrak, yang merupakan ayat kauliyah dan kauniyah, penganiyaaan dan ancaman kepada Rasul dan Sahabat terus bertambah. Abu Lahab, salah seorang paman Rasul menghambat dakwah nabi.
Setelah itu, ada pembesar Quraisy masuk Islam, paman Nabi Hamzah bin Abdul Muthalib, disusul Umar bin Khattab. Disini ada pelajaran jangan melihat kepada masa lalu, sebagian sahabat dulunya musyrik bahkan menguburkan anaknya hidup hidup, tetapi kemudian semua terhapus ketika masuk Islam dan menjadikan para sahabat menjadi mulia. Rasulullah memberikan segalanya untuk agama, sedangkan kita hari ini mendapat segalanya karena agama.
Setelah rapat para pembesar Quraisy di Darun Nadwa untuk membunuh Rasulullah, Rasulullah pergi berhijrah bersama sahabat Abubakar, kemudian disusul pada sahabat. Ada Umar, Suhaib dan Bilal.
Tgk. Junaidi menyebutkan bahwa Islam tidak membedakan ukhuwah dari warna kulit, Bilal termasuk yang berkulit hitam tapi paling disayang oleh Rasulullah.
Diakhir tausiyahnya, Tgk Junaidi mewasiatkan untuk selalu membaca kisah Rasulullah, agar timbul rasa cinta dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah. (AZ)