Lueng Putu– Sudah maklum di Aceh bahwa bulan Rajab tahun Hijriah dikenal dengan Buleun Apam. Sudah menjadi adat masyarakat Aceh menyambut bulan ini dengan mengadakan khanduri “Tet Apam” sebagai rasa syukur dan selanjutnya akan menyambut bulan Sya’ban dan Ramadhan. Tradisi ini telah diwariskan secara turun menurun dalam masyarakat dan selalu menjadi festival saat bulan Rajab tiba.
Sebagai bentuk menjaga tradisi dan merayakannya, dewan guru MTs DJA tidak ketinggalan ini. Dengan semangat, semua proses tet apam dilaksanakan. Mulai dari membeli bahan, membuat adonan inti, memasak kuah, hingga proses tet apam itu sendiri. Di sini dapat dilihat keseruan ustadzah-ustadzah yang berusaha memperlihatkan hasil terbaik mereka, ada yang terlihat sempurna dan ada pula yang terlihat setengah matang. Memang proses tet apam ini merupakan skil tersendiri yang kadang sulit bagi sebagian orang.
Pada akhirnya, apam yang sudah matang disajikan dengan kuah santan dengan berbagai toping yang ada. Ada juga yang memilih langsung makan tanpa kuah, “yaa… sesuai selera masing-masing”. Tak lupa, yang namanya khanduri, guru-guru lain turut diundang untuk menikmati hidangan yang penuh berkah ini dengan lukisan senyum terpampang pada setiap insan memperlihatkan bertapa indahnya sebuah persaudaraan.[]