Oleh; Azmi Abubakar, Lc, MH
Bismillah bukan hanya sebatas diucapkan dalam setiap amaliah kita, ketika hendak berpergian, memakai baju dan dan sebagainya. Para Rasul memulai dakwahnya dengan bismillah. Ayat pertama secara tertib wahyu dimulai dengan menyebut Nama Allah, Iqrak Bismirabbika. Begitu pula dengan ayat pertama secara tertib mushaf dimulai dengan bismillah dalam surah Alfatihah (bismillahirrahmanirrahim)
Ada pelajaran luhur ketika membaca sirah Nabiyullah Nuh Alaihissalam, nabi yang bergelar Ulul Azmi ini beratus tahun menyeru kaumnya dengan bismillah, hanya beberapa saja yang beriman, bahkan Nabi Nuh tak berhasil mengajak anak dan istrinya menjadi kaum beriman. Ada pelajaran luhur bagaimana shalihahnya Istri Nabiyullah Ibrahim ketika mengantarkan Nabi Ismail lalu digoda oleh syaitan, dengan mengucapkan bismillah beliau melempar syaitan tersebut.
Ada sebuah kitab kumpulan pengajian Syekh Salih Jafari Al-Azhari Rahimahullah, beliau pendiri daripada tharikat Jakfariah di Mesir, dan salah seorang syekh di Universitas Al Azhar Ketika menyinggung kalimat Bismillah beliau mengutip perkataan Shahibul Kharidah, syekh Dardir Rahimahullah. Makna ba dalam bismillah adalah lil Isti’anah atau meminta pertolongan kepada Allah, mengharapkan keberkahan atas segala amal yang kita lakukan.
Syekh melanjutkan bagaimana indahnya mengajarkan anak yang belum bisa berbicara dengan bismillah. Ada sebuah hikayat tentang bismillah ini, dimana terjadi sebuah dialog antara syaitan yang menggoda kafir dan syaitan penggoda muslim. Syaitan Penggoda muslim bertanya tentang keadaan syaitan penggoda kafir ini tentang kondisi tubuhnya yang tampak sehat dan gemuk, berbeda dengan keadaan dirinya yang kurus kering. Lalu syeitan penggoda kafir menjawab, bahwa ketika si kafir hendak makan ia selalu menyertai ikut makan bersama si kafir.
Ada banyak sekali hikayat dan hikmah daripada bismillah ini. Bahkan dalam tradisi pesantren, kealiman seseorang dapat dilihat lewat kemampuan mengi’rab bismillah. Kalau I’rab bismillah saja tidak bisa maka sangat diragukan kepakarannya dalam tafaqquh fid-din. Semoga hati kita selalu hidup dengan bismillah. Menjadi penuntut ilmu agama yang selalu menggunakan bismillah dalam setiap helaian kitab. Ya Rabbi Sahhil!