MEMILIH PEMIMPIN BERDASARKAN AJARAN ISLAM

Pemimpin merupakan hal penting dalam sebuah organisasi, apalagi organisasi tersebut adalah sebuah negara. Dalam memilih pemimpin, tentunya bukanlah hal mudah karena menyangkut keberlangsungan organisasi tersebut di masa depan. Indonesia misalkan akan melangsungkan pemilihan pemimpin pada tangal 14 Februari 2024. Lantas apa sih syarat atau kriteria seorang pemimpin yang harus dipilih oleh masyarakat? Tulisan ini berusaha menjawab pertanyaan di atas semoga menjadi solusi bagi masyarakat dalam memberikan suaranya pada 14 Februari nanti.

Dalam sejarah dan ajaran Islam, kepemimpinan bukanlah sekadar posisi atau gelar, tetapi suatu tanggung jawab besar yang diemban dengan amanah dan ketaatan kepada Allah. Kepemimpinan dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan urusan dunia semata, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral terhadap umat. Ada beberapa konsep dan kriteria yang diperhatikan dari calon kepemimpinan dalam Islam.

1.     Fondasi Spiritual: Taqwa dan Ketaatan kepada Allah

Al Quran memerintahkan kepada umatnya untuk ta’at kepada Allah, rasul dan pemimpin. Maka dari itu pemimpin yang harus ditaati adalah mereka yang taat kepada Allah. Sebagaimana tercantum dalam surah annisa ayat 59. Dalam hadis Riwayat  Imam Muslim menjelaskan  bahwa rasul bersabda “Sesungguhnya, pada setiap kaum terdapat pemimpin, dan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya adalah memberikan keadilan kepada mereka dan melindungi mereka. Barangsiapa yang diamanahi tanggung jawab atas urusan kaum Muslimin, kemudian ia tidak mengurus mereka dengan baik, maka ia tidak akan merasakan bau surga meski tercium dari jarak yang sangat jauh.” 

Hadis ini menegaskan bahwa tanggung jawab seorang pemimpin adalah memberikan keadilan kepada rakyatnya dan melindungi mereka. Pemimpin yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik akan mendapat akibat yang serius di akhirat

Inti dari kepemimpinan dalam Islam adalah taqwa, yaitu kesadaran akan Allah dan ketaatan kepada-Nya. Seorang pemimpin Muslim diharapkan untuk menghidupkan nilai-nilai agama dalam setiap aspek kehidupannya, menjalankan ibadah dengan konsistensi, dan menjauhi larangan Allah. Taqwa membimbing pemimpin untuk bertindak dengan keadilan, ketulusan, dan integritas.

2.     Keadilan: Pilar Utama Kepemimpinan Islam

Keadilan adalah pilar utama dalam kepemimpinan Islam. Seorang pemimpin harus adil dalam memperlakukan semua orang, tanpa memihak atau mendiskriminasi berdasarkan ras, agama, atau status sosial. Keadilan dalam Islam tidak hanya terbatas pada urusan hukum, tetapi juga mencakup pemberian hak-hak individu dan perlindungan terhadap mereka. Hal ini bisa dilihat dalam surah al-Nisa ayat 58 yang berbunyi. “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.”

Ayat ini menegaskan bahwa Allah memerintahkan untuk menegakkan keadilan dalam semua urusan, termasuk dalam menetapkan hukum dan keputusan yang mempengaruhi manusia. Hal ini mencakup tugas pemimpin untuk memastikan keadilan dalam pemerintahan dan pengambilan keputusan

3.     Konsultasi dan Musyawarah: Demokrasi dalam Kepemimpinan

Islam menekankan pentingnya konsultasi (syura) dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Seorang pemimpin diharapkan untuk mendengarkan masukan dan saran dari para ahli dan pemimpin masyarakat sebelum mengambil keputusan yang penting. Prinsip ini menekankan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan memperkuat legitimasi kepemimpinan. Gambaran ini telah dijelaskan oleh Allah dalam surah al-Syura ayat 38. “Mereka (orang-orang yang beriman) mengurus urusan mereka dengan musyawarah di antara mereka…” 

Ayat ini menekankan pentingnya musyawarah dalam mengurus urusan umat. Seorang pemimpin tidak seharusnya membuat keputusan secara sepihak, tetapi harus melakukan musyawarah dengan para ahli dan pemimpin masyarakat untuk mencapai keputusan yang terbaik.

4.     Kepemimpinan Berbasis Kualitas dan Kompetensi

Meskipun agama Islam memberikan perhatian besar pada aspek moral dan spiritual, kepemimpinan juga harus didasarkan pada kualitas dan kompetensi. Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang memadai, keahlian yang diperlukan, dan kemampuan untuk memimpin dengan bijaksana. Islam mendorong pembangunan kepemimpinan yang berkualitas melalui pendidikan, pelatihan, dan pengembangan diri. Nabi telah menjelaskan tentang hal tersebut pada 14 abad yang lalu sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik pemimpin adalah orang yang kalian cintai dan dia juga mencintaimu, kalian berdoa untuknya dan dia juga mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin adalah orang yang kalian benci dan dia juga membenci kalian, kalian melaknatnya dan dia juga melaknat kalian.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa pemimpin yang baik adalah orang yang dicintai dan dipercaya oleh umat. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin harus memiliki kompetensi, integritas, dan kualitas kepemimpinan yang baik agar dapat mendapatkan dukungan dan kepercayaan umat.

5.     Peduli terhadap Kesejahteraan Rakyat

Seorang pemimpin Islam diharapkan untuk peduli terhadap kesejahteraan rakyatnya. Mereka harus memperhatikan kebutuhan masyarakat, memastikan distribusi yang adil dari sumber daya, dan berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup umat secara keseluruhan. Kepemimpinan yang baik dalam Islam tidak hanya mencakup aspek materi, tetapi juga spiritual dan sosial.

6.     Menginspirasi dan Membimbing dengan Teladan

Seorang pemimpin dalam Islam harus menjadi teladan bagi umatnya, menjalankan kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang tinggi. Mereka harus memperlihatkan integritas, ketulusan, dan kejujuran dalam semua aspek kehidupan mereka. Dengan menjadi teladan yang baik, seorang pemimpin dapat menginspirasi dan membimbing umatnya menuju kebaikan dan kesuksesan.

Kesimpulan

Kepemimpinan dalam Islam bukanlah sekadar memiliki kekuasaan atau posisi, tetapi suatu amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab, ketaatan kepada Allah, dan kepedulian terhadap umat. Seorang pemimpin Muslim harus bertindak dengan keadilan, memperhatikan kepentingan umat, dan memperkuat hubungan dengan Allah beserta umatnya. Dengan demikian, kepemimpinan dalam Islam bukan hanya menghasilkan keberhasilan di dunia, tetapi juga membawa keberkahan di akhirat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *